Monday, May 26, 2014

Dead End.

Okay, di post terakhir ini gue mau membicarakan hal yang agak serius.
Lu tahu saat-saat dimana hidup lu itu stuck di situ-situ aja? Maksudnya, rutinitas yang nggak selesai-selesai, masa depan yang nggak menentu, ketakutan akan kematian - semua itu bikin gue kadang berhenti sejenak dan berpikir. Apa hidup gue cuma sampai disini saja?
Rasanya itu seperti jalan mendaki reruntuhan terjal, tapi lu tahu kalau di ujungnya itu jurang dan nggak ada apa-apa. Menurut gue, itu rasanya hidup tanpa pengharapan dan gue ngalamin itu.
Pernah nggak lu berpikir, buat apa lu belajar, nyari temen, kembangin bakat, bahagiain orang atau apapun itu.. kalau seandainya lu nanti akhirnya akan mati
Sebenarnya tujuan hidup lu apa sih? Bangun tidur, makan, jalani aktivitas, tidur lagi. Begitu terus sampai ke liang kubur. Nggak ada guna 'kan?
Mau suara lu sebagus apapun, nilai lu seratus semua, otak lu secemerlang, jago main game online sampai disebut legend, tapi kalau lu mati, ya lu mati. No buts.
Jadi buat apa kita di dunia ini?
Dan pasti kalau lu memikirkan hal tersebut, terbesit di pikiran lu pertanyaan ini yang semua orang nggak bisa jawab. 
Apa yang terjadi pas lu udah mati?
Apa lu akan masuk neraka, atau surga?

Bisa lu jawab?

Meaning hidup lu buat apa sih? Pacaran? Bahagiain orang tua? Punya banyak teman? Terkenal? Kaya? Pintar? Semua tuh nggak ada gunanya kalau lu mati. Gue jujur aja ya. 
"Ah itu mah masih lama gue 'kan muda, nanti aja kalau gue udah tua baru pikirin."
Oh, jadi kapan hari kematian lu dijadwalkan? 

Nah, sekian itu saja. Gue mau membuat lu semua berpikir sendiri.
Kalau gue, gue udah tahu tujuan hidup gue untuk apa. 
"Believe in Almighty God, Jesus Christ, and do His Words."
Now then, what will YOU do?

.
.
.
.
 God bless and see you on the next post! 

Sunday, May 25, 2014

Lisa Ratnalia, Perusuh Kelas Dunia

Karena di post sebelumnya gue telah membicarakan ketuanya, mari kita buka kartu dari sang wakil Warung Kopi. Yup, namanya Lisa Ratnalia. Mungkin sekilas dia terlihat girly kalau seandainya dia berdiri tegak. Tapi pas lu liat dia berjalan apalagi ditambah tertawa, mungkin lu akan berpaling dan membuang jauh-jauh pikiran lu itu.
Nah, gue udah capek bicarain keburukannya. Udah banyak.
Jadi kali ini gue mencoba untuk membicarakan kebagusannya.
Hm, apa ya..
Dia bisa dibilang orang yang ekspresif. Segala moodnya dan lain-lain bisa kebaca hanya dari wajahnya. Tapi bukan berarti hidupnya suram ya, walau wajahnya berkata demikian. Hidupnya fine-fine aja, berada di zona nyaman pake banget menurut gue.
Doh gue jadi ngehina dia lagi. Kebiasaan sih.
Terus..
.
.
.
.
Eh udah 100+ kata ya? Kalau gitu nggak jadi deh. Gue ngomongin dia besok aja, lagi urgent satu post lagi nih haha.

God bless you and see you on the next post!

Ananda Ayu, An Honest Jones

Sesuai janji gue di post sebelumnya, gue akan membicarakan anggota Warung Kopi. Dimulai dari adminnya yaitu Ananda Ayu Lestari, biasa dipanggil Nanda tapi gue panggil Ayu.
Dia ini anak Modern Dance yang nggak peduli dengan berat badannya pas udah ketemu sama ayam goreng h-sana. Dia tipe orang yang fleksible, bukan gara-gara dia bisa split, tapi dia bisa membaur dan menyesuaikan diri. Tapi dia bisa split tenang aja.

Kepribadiannya menurut gue paling cocok sama gue. Dia diam kalau misalnya gue emang lagi nggak mau ngobrol atau lagi kesel. Secara pas saat-saat itu dipastikan gue lagi kekurangan saat menyendiri, jadinya kambuh. Dia orangnya gampang dipengaruhi menurut gue, tapi juga keras kepala. Gampang dipengaruhi dalam artian dia gampang dimanipulasi atau diisengin, makannya ngerjain dia ini gampang dan bahkan bisa tanpa disengaja. Contohnya kalau lu manggil nama dia, abis itu dia nengok terus lu bilang nggak jadi. Keras kepala, maksudnya kalau dia benar dia bakal tetap megang itu erat-erat.

Dia tipikal orang yang butuh perhatian secara individu. Maksudnya, dia mending punya teman dikit tapi kenal baik dia daripada punya banyak teman tapi nggak terlalu kenal sama dia.

Dia fangirlnya B.A.P, apa sih nama fandomnya, BABY kalau nggak salah. Ya itu lah gue nggak tahu bener atau nggak.
Walaupun menurut dia, dia itu jarang ketawa, tapi menurut gue dia orang yang paling sering ketawa kedua setelah Lisa di Warung Kopi, pas WK lg ngobrol bareng atau paling nggak pas lagi ngobrol sama gue.

Perihal titlenya, orang ini adalah satu-satunya orang di kelas yang ngaku jones daripada single. Atau mungkin di sekolah gue. Untuk lebih jelasnya mending ngobrol langsung sama orangnya.

Udah ah itu aja, 200+ kata nih.

God bless and see you on the next post!

Warung Kopi.

Woah udah 16 post. That was fast.
OK kawan, sekarang gue mau ngomongin sekolah berhubung disuruh minimal dua post tentang sekolah. Jadi gue akan membicarakan suatu perkumpulan nggak dikenal bernama Warung Kopi.
Warung Kopi ini terdiri dari Ananda Ayu Lestari, Michelle Febiola, Lisa Ratnalia dan gue sendiri. Seringnya perkumpulan ini ngomongin tentang K-Pop dan pelajaran di group BBM, secara tiga dari empat orang di sana itu K-popers semua, dan gue masuk terakhir cuma gara-gara gue mau tahu apa yang terjadi di sana.

Warung Kopi ini termasuk perkumpulan yang nggak tetap, nggak bener-bener mengelompok. Kami biasa duduk di pojok ujung bersebrangan ama meja guru. Perkumpulan ini bagi gue membawa dampak positif di antaranya ngingetin gue tentang PR, ngerjain tugas bersama, pinjemin gue alat tulis dll.

Gue bisa dibilang bermain peran sebagai bapak, kadang ngelawak saat diperlukan, kadang nggak peduli dan ngeliatin ketiga yang lain berantem sendiri, kadang ngajarin yang lain.

Terus tentang anggota-anggota lain,

di post selanjutnya karena ini udah lebih dari 100 kata. Hehe.

God bless and see you on the next post!

[CHAPTERED FIC] Chess & Hourglass (Chapter 1)

Title : Chess & Hourglass (Prologue)
Cast(s) : OCs
Genre(s) : Fantasy, School Life, Romance

Rate : T


Chess and Hourglass


.

.
Untuk setiap orang yang masih setia mencari keajaiban ditengah kegelapan.
- - -
Alice membuka matanya perlahan. Dirinya sekarang bukan lagi berada di stasiun kereta london yang sunyi, melainkan bukit yang mengarah ke suatu pedesaan kecil. Matahari berada di ufuk timur menandakan hari masih pagi di tempat itu, memperkuat fakta bahwa dia kini tidak berada di London lagi. 
Gadis berambut panjang dan hitam itu menengadah, menatap dalam langit kota London yang kelam bertabur bintang gemerlap. Butiran-butiran salju jatuh perlahan, membentuk lapisan-lapisan putih di tanah. Hawa dingin menyusup lapisan pakaiannya yang sebenarnya sudah cukup tebal, menghasilkan uap putih yang segera menghilang dari mulutnya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah jam besar yang menggantung di tengah-tengah stasiun kereta itu. Oh, sudah jam sembilan rupanya.
"Excuse me, Miss.. are you Alice ?" terdengar suara seseorang laki-laki bertanya dengan aksen eropa yang kental dari balik tubuhnya, memecah keheningan malam. Gadis itu berbalik sambil memasang wajah tanpa ekspresi.


"Yes," jawab gadis itu singkat dengan nada datar. Kini di hadapannya berdiri seorang pria yang tampak berumur sekitar dua puluh tahun, berparas tampan dan berbalut jas formal. Jarak di antara mereka kira-kira dua meter, sebelum sosok itu berjalan mendekat dan membungkuk hormat pada gadis bernama Alice itu.
"Perkenalkan, Nona. Namaku Aaron dan mulai sekarang saya akan menjadi sekretaris anda," jelasnya dengan bahasa Indonesia yang fasih sambil menyunggingkan senyum lembut. Gadis itu mengangguk paham sambil membenarkan barang-barang bawaannya, sementara Aaron sudah berdiri tepat di sebelahnya. 
Setelah Alice sudah siap, Aaron membuka tangan kanannya, yang disambut dengan baik oleh gadis cantik itu. Mereka saling pandang dan tersenyum kecil, lalu mengalihkan pandangan mata mereka lurus. Kereta terakhir perlahan mulai berjalan, sebelum akhirnya melaju dengan cepat meninggalkan stasiun. Bersamaan dengan itu, sosok mereka hilang tanpa bekas, menghadirkan kesunyian kota London yang 'tak terusikkan.

Because Shit Happens.

Mungkin sekarang kalian udah baca beberapa fanfiction dan menyadari kalau itu tentang kisah cinta dua orang cowok a.k.a maho. Tapi jangan salah. Gue sama sekali nggak demen begituan. Hanya saja, kalau misalnya lu buka website such as fanfiction.net, terus cek screenplays atau browse nama-nama boyband korea di sana, 90% dari semua fanfiction itu adalah boyxboy a.k.a slash. 
Dan gue ikutin aja supaya ada gitu yang baca fanfiction gue. Alasan yang miris yah, tapi ya gitu. Shit happens.
Selain itu, kebanyakan pembaca fanfiction berbahasa Indonesia itu ya k-popers. Jadi mau nggak mau gue harus bikin fanfiction k-pop. Buat apa gue bikin fanfiction kalau nggak ada yang baca? Mungkin lu pikir gue bener-bener mau terkenal di dunia maya, tapi asal tahu aja, memang begitu kenyataannya. 
Ups, udah 100+ kata.
Sekian saja.

God bless and see you on the next post!

[CHAPTERED STORY] Pyscho Diary (Chapter 1)

WARNING! Cerita ini mengandung unsur gore, kegilaan dsb. jadi disarankan tidak membaca ini untuk orang-orang bermental lemah.
----------------
Psycho Diary 

Pernahkah kau merasakan kebencian yang amat sangat? Aku pernah.
Aku benci semua hal yang dia lakukan, entah itu baik atau buruk. Aku benci caranya berpikir, caranya bicara, caranya hidup. Aku benci semuanya. Aku benci bagaimana dia berubah emosi. Tapi, aku juga mencintainya.
Aku ingin menyiksanya. Aku ingin melukainya. Aku ingin menghilangkan dirinya dari hadapanku. Dia, yang dulu kuanggap sebagai orang paling berharga di hidupku. Orang yang mengkhianatiku dan membuangku begitu saja, harus hancur dengan tanganku sendiri.
Aku harus memikirkan suatu cara untuk membuatnya menyesal telah membuangku dan mengkhianatiku. Aku akan membuatnya hancur dari dalam dan luar. Ah, aku ingat. Dia memiliki kelemahan besar. Ya, keluarganya. Aku akan menghancurkan keluarganya, bagaimanapun caranya.
Pertama, aku akan mulai dari ayahnya. Di tempat ayahnya bekerja, aku menunggu di luar sampai jam kerja selesai. Lalu aku mengikuti ayahnya dan memukulnya tepat saat dia turun dari kendaraannya. Sangat menyedihkan, dari kepalanya mengalir darah segar dengan luka tanda pukulan besi. Yah, apa boleh buat. Anakmu lah yang salah.

[OC FOR RP] Selina Ikazuchi

Niame : Selina Ikazuchi 
Age : 15
Gender : Female
Element : Lighting & Heal
Race : Human
School : Elemental High
Grade : 10
Job : Student Council
Dorm or home : Dorm
Pic : -

Personality :She's a pretty well-mannered and reserved person. Loves theories and believes that everything can be analyzed and improved. She is an honest and straight-forward person, which is good but probably can hurt other people's feelings, plus her insensitive personality tops it off. Regardless of people's judgement about her do-not-touch-my-business attitude, she's actually open-minded and enthusiastic, thus make her a great person to discuss with when it comes to things she interested in.She's imaginative and original. New idea pops out in her mind every day, but she cannot decribe her thoughts well to other people.She, in fact, hates rules & regulations. But to avoid problems and difficulties, she tries to follow the rules and even joins student council.


Bio :She's a british-japanese breed. She has heterochrome eyes, the left one is dark red colored while the right one is deep violet colored. She has a white skin and black long straight hair. Her height is 168 cm, not too short but not too tall either. She has a talking eagle as her pet named “Lighting”.Her family runs a pretty big pharmacy business, which makes her family rich. Even so, she tries to not waste money for worthless things. She never let someone try to get inside her mind and her heart after her mother’s death when she was ten years old. Even so, she always maintains her relationship with her family, though she holds a grunge against her big brother for certain reason. She got her power from her family’s bloodline, “Ikazuchi“, means thunder. While she learned healing ability from her mother, which is a healing priest from Britain, when she was a kid. She attends Elemental High school to learn magic and also management, thus she joins student council board. Her power usually used for support, though she can also fight if needed. 


Powers : 

[-] Flash Shot
Shoots lighting strikes from index finger with three meters range. Causes light damage (the range and damage will increase gradually along with mission etc.)
[-] Healing
Heals one person at once, recover some of his/her energy (the effect and amount of people healed will increase gradually along with mission etc.)
[-] Special Attack : Thunder Rain
Summons thunders in one meter wide range randomly, for ten seconds. Deals medium damage (the range, time and damage will increase gradually along with mission etc.)

Weapon : Ordinary, but high quality rapier 


Note about pet :

Name : Lighting
Race : Bird - Eagle
Age : unknown
Gender : Male
Ability : 
[-] talking w/ human language (default)
[-] shoots light thunder within one meter wide range from his beak when flying (the range and damage will increase gradually along with mission etc.)

[CHAPTERED FIC] EXO - Crazy Little Thing Called Love

An old fanfiction by me, I probably won't continue this but anyway..
Just post.
Warning ! This story has nothing to do with real life.

Crazy Little Thing Called Love

You woke up at 6.45. Crap, you were almost late. You suddenly went to the bathroom and took a shower. You ate your bread all away to school and ran to your school since it's not that far from your house. Unluckily, the gate was already closed when you arrived, plus a teacher was waiting there. With big sigh, you walked towards the gate and inform the teacher. It seemed like there was another late person. You tilt your head and took a glance to see his face. Unpredictablely, he also did that. Both of you stared at each other, and somehow your cheeks turned red and vise versa. The teacher sighed and allowed both of you to back to your own class. Of course, both of you sighed gladly and smiled at each other before ran towards your class. Before he went away, he turned around.
"My name is Park Chanyeol. What's your name ?" he asked loudly with bass and deep voice. You turned around and yelled out your name before you ran again. Slightly you can heard his laughing voice, and again, your cheeks turned red.
"What's his name again ?", the best friend of you named Chae Lin asked with somehow shocked face. You sighed. It was lunch time and your cannot go to the canteen since she blocked your way.
"Park Chanyeol. Chan-yeol." You said for the second time with emphasis in each word. She gasped, left you confused.

[ONE SHOT FIC] EXO - The Last Train

WARNING! Contains slash (boyxboy), sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Terpaksa karena alasan yang sama dengan cerita sebelumnya.

The Last Train
.
.
“Ah sial, aku terlambat !” batin laki-laki bermata besar itu sambil melirik cepat jam silver yang melingkar manis di tangan kanannya. Ia mempercepat langkahnya menyusuri lorong demi lorong stasiun kereta itu,  setengah berlari, menyuarakan decitan sepatu hitamnya yang seakan memecah keheningan malam kota London di awal musim dingin, tepatnya awal November.  Jaket hitam tebal yang ia kenakan saat itu tidak dapat memperlambat gerakan kaki pendeknya, menandakan betapa terburu-burunya dia mengejar kereta untuk pulang.
Sayangnya, dewi keberuntungan sedang tidak berpihak padanya, seorang Do Kyungsoo.
Oh God..” ucapnya nanar saat melihat kepergian kereta tersebut. Napasnya memburu, menghasilkan asap putih tipis keluar dari mulutnya yang segera hilang di detik berikutnya. Tubuhnya seakan membeku di tempat, masih memulihkan penat di kakinya yang sedari tadi berjalan cepat itu.

[ONE SHOT FIC] EXO - Food & Drink

WARNING! Kisah fiksi ini mengandung slash (boyxboy), sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Terpaksa ngepost ini karena alasan yang sama dengan drabble sebelumnya.

Food and Drink

 “Terima kasih telah berbelanja, Kris-ah! Lain kali datang lagi ya!” seru seorang wanita berumur sambil memasang senyum pedagang, yang dibalas Kris dengan gumaman dan senyum seadanya sebelum ia menarik diri dari toko kelontong kecil itu. Setelah dirasa telah cukup jauh, akhirnya ia mengeluarkan kata-kata yang sedari tadi telah tertahan di ujung lidah.
“Huh, dasar nenek pelit. Bagaimana bisa dia tidak memberiku potongan harga atau semacamnya setelah sekian lama berlangganan dengannya..” gerutu laki-laki bertubuh tinggi bernama Kris itu dengan pelan sambil mengamati dengan cermat barang belanjaannya, seakan takut kehilangan satu barangpun dari sana. Ia mendengus, lalu melangkahkan kaki jenjangnya ke arah café tempat ia bekerja.
Atau niatnya begitu.
Ia melirik tempat dimana tteokboki langganannya dijual. Tubuhnya berhenti secara otomatis dan wajahnya berubah serius, mengkalkulasi pengeluaran dan pemasukannya bulan itu dengan cermat, serta mempertimbangkan waktu yang ia perlukan. Sesaat kemudian senyum yang amat tipis terpantri di wajahnya, lalu ia berjalan ke dalam kedai kecil itu.

[CHAPTERED FIC] EXO - Blink (Chapter 1)

WARNING! Kisah fiksi ini mengandung slash (boyxboy), sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Terpaksa ngepost ini karena alasan yang sama dengan drabble sebelumnya.

Blink
.
.
.
Matahari bersinar terik, walau udara masih terasa dingin mengingat kalender baru saja menetap di bulan Desember. Ruang kelas XII-A Seoul International School terdengar bising dengan celetukan-celetukan murid yang 'tak ada habisnya. Sementara mereka menunggu guru untuk masuk ke ruang kelas, semua orang sibuk dengan dunianya sendiri, 'tak terkecuali seorang laki-laki berperawakan lembut dengan rambut bernuansa sedikit kemerahan di ujung kelas itu. Dia menerawang keluar jendela, menatap langit biru berhiaskan awan putih dengan tatapan kosong.
"Ah.. sebentar lagi.." batinnya dengan nada yang sedih sambil menghela napas pelan. Tiba-tiba suara bel memecahkan lamunannya serta memberhentikan seantero kegiatan di kelas. Dengan buru-buru, semua murid kembali ke tempatnya masing-masing, walaupun suara obrolan masih terdengar dari segala penjuru ruangan. Hanya saat seorang guru masuk barulah seluruh murid menjadi hening, sesaat kemudian mereka memberi salam seperti biasa. Guru itu mengangguk, lalu dia tetap berdiri di tempatnya sebelum memberitahukan sesuatu yang agak mengejutkan.

[DRABBLE FIC] Topp Dogg - Listen

WARNING! Kisah fiksi ini mengandung slash (boyxboy), sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Terpaksa ngepost ini karena alasan yang sama dengan drabble sebelumnya.
Drabble : karangan pendek yang mengandung 100 kata, tidak lebih tidak kurang.

Listen


Hey Hojoon hyung. Ini aku, Kidoh. Bagaimana kabarmu hari ini?

Hyosang-ssi. Aku akan mengatakan kabar buruk padamu.

Cuaca hari ini sangat cerah, hyung!

Ia mengidap kanker otak stadium akhir.

Apa kau tidak lapar hm?  Sudah beberapa bulan ini kau belum makan. Lihat, tubuhmu sangat kurus begini.

Sekarang otaknya sedang dalam kondisi alfa, atau bisa dibilang, koma.

Hyung, cepatlah bangun. Marahi aku seperti biasanya, saat aku telat makan atau mandi!

Kemungkinannya kecil ia bisa selamat.

Aku rindu wajahmu yang bersemu merah tiap kali aku menciummu, hyung. Sangat.

Jadi aku harap kau tidak berharap banyak.


Ah, kau mungkin tidak bisa mendengarku, bukan?

[DRABBLE FIC] BTS - Sexy Dance Lesson

WARNING! Kisah fiksi ini mengandung slash (boyxboy), sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Terpaksa ngepost ini karena alasan yang sama dengan drabble sebelumnya.
Drabble : karangan pendek yang mengandung 100 kata, tidak lebih tidak kurang.

Sexy Dance Lesson


“Er.. coba ulangi, Hyung,”
Jungkook memasang wajah polos.
Jimin menghela napas.

“Perhatikan,”
Jimin menyalakan lagu dari ponselnya dan mulai menari seduktif. Ia mengigit bibirnya dan mengedipkan sebelah matanya.

Jungkook terpana.
Jimin tertawa. Dia mendekat, lalu berbisik pelan ke telinga Jungkook.

“Manis, aku tahu kau lebih memperhatikan tubuhku,”
Jungkook tersentak, malu. Dia membuang mukanya.
Jimin tertawa, lalu menarik wajah Jungkook mendekat.

“Aku tidak keberatan. Lagipula tubuh ini milikmu, Kookie,”
Jimin mencuri ciuman singkat.  Wajah Jungkook bertambah merah.

“Masih ingin belajar?”

“I-iya.. supaya aku bisa menggodamu juga,”
Jimin tertawa.

“Terlalu polos, Kookie..”

“Apa?”

“Lupakan,”
Jimin mengacak rambutnya, membatin.

Jungkook-nya terlalu menggemaskan, bukan?

[DRABBLE FIC] EXO - A Letter

WARNING! Kisah fiksi ini mengandung slash (boyxboy), sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Terpaksa ngepost ini karena masih harus ngejar 15 post hari ini. Yakin berhasil.
Drabble : karangan pendek yang mengandung 100 kata, tidak lebih tidak kurang.

A Letter

Kyungsoo. Aku tahu, kau tidak menyadari kalau aku selama ini memperhatikanmu selama dua tahun, bukan? Aku sungguh tersiksa saat menyadari betapa tipisnya jarak di antara kita, namun penuh dengan batasan dan larangan. Aku. Ingin. Lebih.
Kau.. tidak pernah tahu, bukan? Di balik setiap tawaku bersamamu, aku menangis. Menangis dalam diam. “Kenapa?”, kau bertanya? Well, karena tawamu itu terlihat bahagia! Bukan berarti aku membencinya. Aku menyukainya. Sungguh.
Tapi, setiap senyuman dan tawamu bersamaku membuatku menyadari.. kau sudah bahagia dengan hubungan kita saat ini, ’kan? Nyatanya, apa yang aku inginkan itu terlarang bagi kita!

Aku, Kim Jongin, memang orang yang bodoh, ya?

End.

My School

Kita buat ini singkat saja oke. Cukup 100+ words, karena ini sudah larut dan gue harus membuat 16 post dalam jangka waktu beberapa jam. Because it’s badass.
Jadi kali ini gue mau membicarakan tentang sekolah. Jadi sekolah gue itu.. sulit menjelaskannya. Gue kasih gambaran aja oke? Sekolah itu di sebelah kali, bersebrangan dengan pasar. Tiap hujan bisa banjir padahal daerah lain enggak. Udah bisa menggambarkan?
Tapi sekolah ini sekolah swasta dengan fasilitas menengah ke atas lho ya, kebersihannya oke punya. Hampir semua ruangan kecuali toilet memiliki pendingin ruangan walaupun nggak semuanya berfungsi sebagaimana mestinya. Kegiatan-kegiatan harian dan mingguan yang diselenggarakan juga lumayan oke kok. Soalnya gue juga ngerancang makanya gue ngomong gitu.
Terus..

Eh udah 100+ words. Sekian saja haha

God bless you and see you on the next post!

Radioactive

Gue bisa dibilang tipe orang yang mempengaruhi, atau paling nggak menolak untuk dipengaruhi.
Gue nggak suka orang-orang yang berusaha ngubah gue, dan itu bisa dibilang merupakan hal negatif. Gue selalu berpikir, "kalau lu nggak suka sama gue, jangan dekat-dekat sama gue. Problem solved." sampai sekarang.

Tapi bukan berarti gue nggak berusaha buat berbaur. 

Lu tahu, gue udah browsing tentang beberapa boyband-girlband K-pop, update tentang anime dan manga romance, dengerin lagu-lagu pop baru, mainin game yang lagi populer di kalangan murid, baca novel romance etc.
Buat apa? Supaya gue nyambung pas bicara sama kalian.

Mungkin kalian nggak nyadar, tapi semua hal yang gue sebutkan diatas kebanyakan bukan minat gue.
Tapi tetep aja gue update, karena gue mau nggak mau harus. Maksud gue, gue nggak pernah ketemu orang yang punya minat sama lagu rock punk metal di sekolah. Atau orang yang demen sama graphic design dan video editing. Bahkan orang-orang yang hang out tiap hari bareng gue nggak tahu hal-hal yang gue suka.


Friday, May 23, 2014

Joko Widodo, The Third Best Mayor in The World

Hai kawan, terima kasih mau membaca artikel nggak mutu ini. Kali ini gue mau membicarakan tentang topik yang lagi panas-panasnya nih di Indonesia, mulai dari media massa sampai dunia maya. Yup,satu dari para politikus ternama yang berusaha mendapatkan tahta kepala negara kita tercinta ini, yaitu Joko Widodo.
Menurut gue, sebagai murid kelas 8 biasa yang nggak tahu menahu soal dunia politik nan keras, mungkin hal ini agak tidak penting bagi kita.
Tapi gue pengen ngomongin. So deal with it.

Dari sekilas, simpati masyarakat Indonesia saat ini sudah pasti ada di pribadi Pak Jokowi. Kenapa? Mari gue ceritain perjalanan karirnya sebagai politikus.
Jadi gini. Awalnya, sosok dengan aksen jawa yang kental ini adalah pengusaha kayu gitu, lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Nah, pas lagi menjalani usahanya, beliau itu suka sama pengaturan kota yang oke punya di Eropa sana. Jadi itu mendorong dia buat masuk ke dunia politik, yang pasti dimulai di daerah asalnya, Surakarta.

Beliau dicalonin sama partai PDIP dan PKB buat jadi walikota Surakarta. Awalnya sih susah buat ngatur kota itu yang dulunya kurang baik pengelolaannya. Tapi selama tujuh tahun kepemimpinannya, justru sekarang kota Solo bisa sampai masuk ke pelajaran universitas luar negeri dan dikenal sebagai kota budaya. Dan bukan cuma itu aja. Kalian tahu Esemka? Itu lho, mobil buatan siswa-siswa SMK Surakarta. Ia meresmikan mobil jenis itu sebagai mobil dinas resmi beliau, yang membuat Esemka mendapat perhatian media nasional. Terus ada juga nih, mungkin favorit bagi anak-anak muda di Surakarta, yaitu beliau membuat Taman Balekambang yang awalnya nggak terurus jadi taman botani kecil, lengkap dengan Wi-Fi. Lengkap dengan Wi-Fi, saudara-saudara!

Dan kalian tahu alasan kenapa dia mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta? Bukan, bukan karena dia bosan dengan Surakarta. Tapi karena Pak Jusuf Kalla yang secara pribadi meminta langsung ke beliau. Terus, Pak Prabowo Subianto juga meminta PDIP (partainya Pak Jokowi) buat ngedukung Jokowi sebagai gubernur DKI. Awalnya sih, Bu Megawati selaku kader DPIP ragu, hampir aja dia mencalonkan Pak Fauzi Bowo. Tapi akhirnya PDIP memutuskan untuk mencalonkan beliau bersama-sama dengan Pak Basuki T Purnama a.k.a Ahok. Awalnya sih pasangan ini bukan favorit orang-orang yah, tapi ternyata akhirnya mereka menang dengan 54% suara atas Fauzi Bowo - Prijanto! Wooah!

Nah, abis kepilih jadi gubernur DKI, masalah berdatangan. Paling besar terjadi karena masalah banjir dan macet yang nggak selesai-selesai. Pas itu rakyat jadi agak pesimis akan kemampuan Jokowi. Tapi tenang, menurut pendapat gue pribadi sih, kinerja Jokowi itu cukup memuaskan, secara emang sulit mengatur ibu kota yang penuh kontroversi.
Kenapa gue bisa bilang gitu? Bukannya masalah banjir dan macet nggak selesai-selesai? Terus apa yang beliau lakukan pas menjabat?

Begini. Kalian tahu, selama dua tahun Jokowi-Ahok menjabat, beliau sudah melakukan banyak tindakan yang membangun ibu kota ke arah lebih baik.
Contohnya, kendaraan umum. Beliau "membangkitkan kembali" ide pembangunan Angkutan Massal Cepat a.k.a MRT yang udah berdebu, terlupakan sampai bertahun-tahun. Beliau juga meresmikan pembangunan jalur hijau Monorel Jakarta sepanjang sebelas kilometer.
Yang lucu ada nih, jadi 'kan beliau juga berencana akan membuat bus Transjakarta menjadi seribu. Nah, ditambah 656 bus artinya. Di antara bus-bus itu, ada yang udah berkarat. Artinya apa? Pasti ada kecurangan sama Dinas Perhubungan DKI. Akhirnya beliau membebastugaskan, atau bahasa kasarnya, menendang, Udar Pristiono dari jabatan sebelumnya sebagai Kepala Dishub DKI Jakarta. Dan akhirnya beliau memutuskan agar pemesanan armada Transjakarta akan melalui sistem E-Katalog, bukan lelang lagi.

Ngerti maksudnya? Artinya beliau itu memang memegang teguh mottonya, yang memang bersih dan transparan. Beliau bersama Pak Basuki telah melakukan hal-hal baik demi DKI Jakarta yang lebih maju.
Yang bikin gue salut sama beliau, politikus dengan trademark baju kotak-kotak ini orangnya down to earth dan nggak ngebeda-bedain SARA. Kenapa gue bisa bilang gitu?

Jadi cici gue punya temen. Nah, temennya ini pernah ke Surakarta. Pas di supermarket, dia ngeliat ada bapak-bapak tua naik sepeda ontel, disalamin sama orang-orang sekitar. Dia otomatis bingung, siapa tuh orang? Abis itu dia nanya ke petugas supermarketnya.
"Mas, dia siapa ya? Kok banyak orang yang nyapa?"
"Oh, beliau itu walikota sini, Mas.."
Seketika itu juga dia membeku.
Dan baru gue sadar kalau bapak tua itu ternyata Pak Jokowi.
Down to earth at its finest, seriously.

Tentang SARA, jadi begini. Beliau selama dua tahun masa jabatannya sebagai Gubernur DKI udah ngadain banyak banget rotasi jabatan. Nah, diantaranya ada tuh yang namanya Susan Jasmine Zulkifli. Dia kepilih sebagai lurah di wilayah Lenteng Agung. Terpilihnya dia membuat kontroversi, karena Bu Susan adalah seseorang yang beragama Kristen, sementara mayoritas warga di Lenteng Agung itu adalah umat beragama Islam. Masalah ini tambah runyam gara-gara Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta Pak Jokowi untuk mempertimbangkannya lagi. Tapi, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak akan menurunkan Bu Susan dari jabatannya karena agama dan hanya akan mempertimbangkan kinerjanya.
Gimana? Kurang hebat apa coba?

Kalau ditanya tanggapan gue soal Pak Jokowi jadi calon presiden.. well, menurut gue sendiri sih, lebih baik beliau nggak kepilih dulu, kali ini. Tunggu. Menurut gue, lebih baik selesain dulu urusan di DKI Jakarta. Kalau soal jadi presiden, beliau juga bisa calonin diri setelah dia udah nggak jadi gubernur DKI lagi. Kita lihat dulu kinerjanya dalam mengatur DKI Jakarta, karena kalau beliau nggak mampu ngurus ibu kota, apalagi negara?

Gue rasa sekian post gue kali ini. Maaf agak membosankan, tapi apa daya, gue sedang mood untuk menulis ini. God bless you and see you on the next post!

Thursday, May 22, 2014

#hashtag #on #instagram #instagramers

Post kedua hari ini. Wow, gue merasa produktif.
Mungkin post ini akan menjadi seabsurd title nya. Gue mau bicarain tentang #hashtag on instagram.
Okay, mungkin kalian udah tahu kegunaan hashtag di media sosial terutama twitter, dan sekarang facebook karena facebook udah punya sistem hashtag trend juga. Tags itu bisa dibilang memudahkan orang lain buat nyari topik tertentu. Misalnya di tumblr, cari #indonesia, nanti yang ketemu post-post mengandung unsur Indonesia.

Tapi, terkadang tags disalah gunakan oleh makhluk hidup yang setiap hari mengupload foto-foto yang diedit kilat dengan instagram. Ya, instagramers. 
Instagramers menurut kamus besar penjabaran selavyera merupakan orang-orang yang mengupload foto-foto kilat dan random tanpa teknik apapun, ditambah dengan filter instagram yang mengagumkan, dan menyatakan diri mereka sebagai fotografer. Fvck logic.

Dan bukan itu saja. Ada beberapa instagramers yang juga mencangkup profesi nista lainnya, yaitu hashtaggers. Apa itu hashtaggers? Hashtaggers, menurut kamus besar penjabaran selavyera, adalah orang-orang yang menambahkan sejumlah hashtag dengan kuantitas melewati garis normal. Yup.
Dan kalian tahu, kadang makhluk seperti ini bisa membuat orang kesal hanya dengan melihat instagram update mereka.

Contohnya ya, seperti ini :

Kadang melihatnya aja bisa bikin kesal, 'kan? Tapi, jangan pernah ngebash orang-orang seperti itu. Karena ngebash itu nggak bawa untung. Yang ada pasti nanti di bash balik, kawan. Karena biasanya yang pakai hashtag banyak-banyak itu masih bocah.

Anyway, sesungguhnya topik ini nggak penting yah. Tapi apa boleh buat. Sebenarnya banyak hal yang mau gue omongin, tapi entah mengapa gue lagi males menuangkannya dalam kata-kata. Mungkin setelah lima post random gue akan mulai bicara tentang sekolah gue juga makhluk-makhluk disana. Nantikan saja!

I think that's it. God bless you and see you on the next post~

A Dusty Book

Baiklah kawan-kawan, setelah beberapa bulan blog ini sama sekali tidak terurus, saya ulangi, tidak terurus, akhirnya karena kehendak Tuhan gue membuka dan mulai menulis hal-hal nggak penting lagi di blog ini.
Buat comeback kali ini, gue akan menceritakan hal-hal yang udah banyak berubah sepanjang tahun ini, 2014. Secara post terakhir gue itu umurnya sudah hampir setahun.
Okay, sekarang apa yang harus gue omongin sekarang?
Well, gue akan coba hubung-hubungkan dengan judul post ini.
Karena out of topic itu, bukan bukan gaya gue.
Dusty book, also known as buku berdebu. Benar-benar cocok buat mendeskripsikan blog ini bukan? Jadi supaya gue nggak membuatnya berdebu lagi, gue akan membuat suatu komitmen.
Yaitu, gue harus minimal membuat dua post setiap bulannya. Gue yakin akan gue langgar sebentar lagi.

Talk about dusty books, di rumah gue banyak yang namanya buku berdebu. Mulai dari ensiklopedia, buku panduan belajar bahasa prancis, manga shoujo jepang picisan, sampai buku sakti segala resep pengobatan tradisional. Dipikir-pikir, gue udah membaca hampir semua buku-buku itu, terutama ensiklopedianya. Sekarang kalian tahu kenapa gue bisa tahu hal-hal nggak penting yang kadang diri gue sendiri pun nggak tahu kegunaannya. Unfortunately, keadaan buku-buku itu sekarang ini sudah pasti dalam masa keabuan mereka - berdebu. Karena setahu gue, dari semua anggota keluarga gue, cuma gue sendiri yang mengotak-atik buku-buku itu. Bukan, bukan karena gue rajin. Tapi karena emang pada zaman gue kecil, seumuran adik-adik gue, nggak ada yang namanya iPod, PSP, Playstation 2 dan kawan-kawannya di rumah gue. Yang ada ya hanya itu, buku-buku berdebu dengan kertas menguning.

Alasan kenapa hati gue pas kecil itu tergerak buat baca, bukan disuruh sama orang tua atau apa, tapi karena gue berharap gue bisa masuk ke buku itu, macam film-film itu lho. Buku lama berdebu dibuka, abis itu ngisep orang yang ngebuka masuk ke dimensi lain. Disekelilingnya nanti hutan sama hewan-hewan yang udah punah. Tampaknya gue dulu kebanyakan nonton spacetoon.

Tapi karena alasan kekanakan itu lah, gue bisa seperti sekarang. Maksudnya, bisa gitu punya minat walaupun sekecil biji sesawi sama yang namanya ilmu pengetahuan alam. Walaupun sebenarnya, minat gue yang satu itu paling banyak terpengaruh sama bokap gue, yang akan gue bicarakan nanti, entah kapan. Yang pasti ada.

Udah sekian itu saja, gue lagi males ngetik, mau ngejar dua puluh post dalam waktu tiga hari! Gue nggak akan sebengis itu, bikin blog baru terus copas isi blog ini. Kecuali kalau emang udah stuck banget.

God bless you, see you on the next post!